Wall mengatakan dia bukan ber'eksperimen' tetapi belajar dari pengalaman. Dia nak rasa bagaimana menjadi golongan minoriti seperti komuniti Muslim, yang selalu dipandang sebelah mata dan dicurigai di negaranya, walaupun dia bukan mewakili komuniti tersebut. "Saya bukan ingin mewakili Muslimah atau komuniti Muslim.. Saya hanya ingin tahu bagaimana rasanya menjadi seperti mereka.. sebentar saja ..." ujar Wall.
Perubahan penampilan Wall tentu sahaja mengundang banyak tanya dari teman-teman dan orang-orang sekeliling. Wall memang mengalami hal-hal yang tidak diharapkannya sejak memakai tudung dan pakaian Muslimah. Orang kerap memandang Wall dengan curiga, tidak mahu bercakap dengannya dan sering dicemuh. Bahkan pernah ada pengunjung di restoran tempatnya bekerja, menolak dilayani Wall. Tetapi seperti kebanyakan Muslimah di AS yang kerap menerima kelaku seperti itu, Wall tidak ambil peduli dan tetap terus melangkah.
Pertanyaan yang kerap diterima ialah, asal dari mana? Kerana orang-orang Amerika masih melihat warga Muslim sebagai imigran atau pendatang. Mulanya Wall menjelaskan, 'ingin belajar dari pengalaman..' Tapi lama-lama, dia pun bosan juga, dan jawab pendek,"Saya bukan Muslim, tetapi saya pakai tudung kerana sukakanya!" Meski demikian, Wall mengakui jawapan itu tidak sepenuhnya benar, kerana jauh di dalam hatinya ia merasa tidak boleh keluar rumah tanpa berpakaian Muslimah. "Saya pernah cuba tak pakai tudung sehari saja, tetapi tak boleh..."
Kini bukan hanya dalam berpakaian, Wall juga mengikuti kebiasaan bagaimana sepatutnya sikap seorang Muslimah. Ia menolak hubungan bebas terutama dengan lelaki. Pernah di toko pakaian, Wall meminta pelayan toko itu menutupi ruang terdedah apabila kakinya ternampak semasa mencuba-cuba pakaian. Wall mengatakan, pengalamannya 'menjadi seorang Muslimah' mengajarnya untuk menghargai dan menghormati hal-hal yang bersifat peribadi. Satu hal yang tidak pernah ia rasakan dalam ajaran agama Kristien.
Bahkan katanya, suatu hari nanti ia juga ingin rasa bagaimana hendak bersolat 5 kali tiap hari. "Seperti yang anda tahu, kami hidup di tengah masyarakat yang tidak peduli dengan aktiviti ibadah. Dengan pengalaman saya sekarang, saya rasa diri saya lebih dekat dengan Tuhan," ungkap Wall. "Pengalaman ini mengajar saya untuk menghormati wanita yang membuat keputusan ' tinggal tetap di rumah, menjaga dan mendidik anak-anak saja..' menghormati mereka yang bertudung lengkap, beraktiviti di luar atau menjadi seorang CEO.." sambungnya.
Komen Blog Ibnu Hasyim: Marilah kita sama-sama berdoa, semoga di suatu saat Allah SWT memberikan hidayah Islam padanya. Wallahu 'aklam.
Posted by Ibnu Hasyim
- sumayyah
1 comment:
Help Muslims in needs by searching on Al-Islam !!
Al-Islam-Search is on a mission to help Muslims.When you search the Web on Al-Islam-Search, a portion of revenue generated will be donated to Muslims.The more you search, the more you can help us rescue Muslims and reach our ultimate goal of raising $1 million by the end of 2009.No cost to you. Just use Al-Islam-Search like you use Google,Yahoo or any other search engines.
Please visit us at http://Al-Islam-Search.com
Post a Comment